kumpulan tutorial n share how to

kumpulan tutorial n share how to
free counters [URL=http://s07.flagcounter.com/more/v9Al][IMG]http://s07.flagcounter.com/count/v9Al/bg=FFFFFF/txt=000000/border=CCCCCC/columns=8/maxflags=248/viewers=0/labels=1/pageviews=1/[/IMG][/URL]

Friday, June 25, 2010

taklukkan panas pc anda



Penakluk Panas pada PC

Dengan pendinginan yang memadai, akan lebih menjamin sistem PC Anda

akan bekerja sebagaimana mestinya, memperpanjang umur

komponen-komponennya. Untuk PC, urusan cooling tidak sesederhana yang

dibayangkan kebanyakan penggunanya. Cukup banyak komponen dan variabel

yang akan mempengaruhinya.

Suhu ruangan termasuk salah satunya. Termasuk juga tingkat kelembaban

dan aliran udara di sekitar PC. Itu sebabnya ada sebagian pendapat yang

beranggapan untuk sebaiknya meletakkan PC di dalam ruangan ber-AC. Ini

bukanlah hal yang mutlak. Hanya saja tingkat kelembaban di negara

tropis, ditambah suhu rata-rata yang relatif panas dibandingkan di luar

area tropis, menyebabkan ruangan ber AC memiliki keuntungan tingkat

kelembaban yang lebih terjaga.

Dengan pendinginan yang memadai, akan lebih menjamin sistem PC Anda

akan bekerja sebagaimana mestinya, sekaligus kemungkinan memperpanjang

umur komponen-komponennya.

Ada beberapa sumber panas utama pada PC. Penggunaan monitor CRT yang

terus menyala, dan PC case.

Namun, pada pembahasan kali ini akan lebih menitikberatkan pembahasan

pada PC case beserta komponen di dalamnya. PC case menghasilkan panas

karena beberapa komponen di dalamnya. Utamanya berasal dari CPU, video

card dan harddisk, juga PSU. Drive optic yang beroperasi dengan

kecepatan maksimum dalam waktu yang lama juga akan menghasilkan panas.

Tidak semua akan dibahas secara lengkap pada kesempatan kali ini. Namun

beberapa bagian penting, perlu Anda simak.

PC Case
Pemilihan PC case akan mengambil peranan yang cukup penting. Dimulai

dari ukurannya. Dimensi dari sebuah PC case jelas akan mempengaruhi

volume yang mampu di tampungnya. Ini biasanya akan disesuaikan sesuai

dengan form factor motherboard yang digunakan. Termasuk jumlah volume

udara yang memungkinkan untuk disirkulasikan.

Selain itu, untuk PC case yang berbahan metal, permukaannya juga akan

berfungsi untuk melepas panas (heat dissapation) dari dalam case.

Semakin besar dimensi PC Case, maka akan semakin luas permukaan untuk

melepaskan panas. Hal ini tentunya sedikit berbeda untuk PC case

berbahan acrylic. Bahan metal memiliki kemampuan mentransfer panas

lebih baik, dibandingkan acrylic. Sedangkan alumunium, memiliki

kemampuan transfer panas yang paling baik dibandingkan dua bahan tadi.

Sedangkan untuk perbandingan keindahan, relative lebih menarik dengan

menggunakan acrylic. Untuk harga, kebanyakan PC case berbahan alumunium

akan memiliki harga penawaran yang paling mahal. Selengkapnya dapat

dilihat pada tabel.

Airflow
Kebanyakan PC case juga menyediakan fan atau setidaknya tempat untuk

fan tambahan. Idealnya ia akan dilengkapi fan di bagian depan, dan

belakang (di bawah PSU). Contoh tersebut, dengan asumsi pada fan dengan

formfactor ATX tower. Akan lebih ideal jika memungkinkan untuk memasang

fan dengan diameter hingga 120 mm. Fan dengan diameter besar memberikan

keuntungan pada tingkat kebisingan yang lebih minim. Selain debit

volume udara yang dipindahkan akan lebih besar dibandingkan kipas

berdiameter lebih kecil, jika dibandingkan kipas berdiameter lebih

kecil dengan kecepatan putar (rpm) yang sama.

Fan di bagian depan, sebaiknya difungsikan untuk memasukan udara

dingin. Dengan mengarahkan aliran udara ke dalam case, ada kemungkinan

debu dari luar case masuk melalui sirkulasi ini. Ada baiknya untuk

memasang sebuah filter untuk mencegah hal tersebut. Sedangkan bagian

fan belakang (di bawah PSU) difungsikan untuk menarik udara panas dari

dalam case. Untuk ini tidak memerlukan penggunaan air filter. Letak fan

yang menarik udara keluar memang lebih menguntungkan jika terletak

lebih atas, dibanding fan untuk memasukkan udara dingin. Di sini

memanfaatkan sifat udara panas yang lebih ringan, dan akan berkumpul di

bagian atas pada ruangan tertutup.

Tambahan penempatan kipas pada bagian atas, samping juga mungkin

tersedia pada PC case. Ini akan disesuaikan dengan konsep aliran udara

yang diinginkan. Yang perlu diperhatikan pada pembahasan selanjutnya

adalah lebih memperhatikan debit volume udara yang dapat dipindahkan

(maximum air flow). Biasa dinyatakan dalam satuan CFM (cubic feet per

minute). Tidak perlu terpaku memperhatikan jumlah fan yang terpasang.

Alasan utamanya adalah, jumlah fan tidak selalu mengacu pada jumlah

debit volume udara yang mampu dipindahkan. Ukuran diameter fan, desain

fin, putaran kipas adalah beberapa faktor yang akan mempengaruhi

kemampuan fan.

Negative-pressure
Yang dimaksud negative pressure system adalah, di mana pada PC case

terpasang kipas yang mengarah ke dalam memiliki total debit yang lebih

kecil dibandingkan kipas yang menghisap udara dari dalam casing ke

luar. Singkatnya akan lebih mudah:
CFM in < CFM out Bagaimana cara menghitungnya? Perhatikan spesifi kasi fan yang digunakan. Biasanya disertai debit volume udara yang mampu dipindahkan setiap satuan waktu, biasanya dalam satuan CFM. Jumlahkan total CFM untuk kipas yang menghisap udara dari luar (CFM in). Bandingkan dengan jumlah total CFM untuk kipas yang menghisap udara dari dalam PC case keluar (CFM out). Perlu diingat, pemasangan filter sedikit banyak akan mempengaruhi (mengurangi) debit udara yang mampu dipindahkan. Juga spesifikasi yang ada memang tidak dapat dijadikan patokan 100% akurat. Menggunakan metode ini, kekosongan udara yang ada di dalam PC case akan memaksa udara dari luar masuk. Selain dari lubang fan, juga dari celah-celah yang ada pada PC case. Keuntungannya secara kinerja, metoda ini lebih menguntungkan dibandingkan positive- pressure. Kekosongan udara di dalam PC case cenderung dalam besaran yang stabil. Udara yang mengalir pun akan lebih merata, tidak semata-mata mengikuti arah dorongan dari putaran kipas. Sehingga lebih memastikan aliran udara di dalam casing. Kerugiannya, udara kotor mungkin masuk tidak terfi lter, sehingga perlu diperhatikan jika terjadi tumpukan debu di dalam. Positive-pressure Kebalikan dari yang sebelumnya, positive pressure system terjadi dimana pada PC case terpasang kipas yang mengarah ke dalam dengan total debit yang lebih besar dibandingkan kipas yang menghisap udara dari dalam casing ke luar. Atau secara singkat dapat dinyatakan: CFM in > CFM out

Fan menghisap udara dari luar, untuk didorongkan. Aliran udara di

ruangan yang sempit tersebut akan lebih terpengaruh dengan dorongan

udara dari fan.

Diperlukan penataan pemasangan fan yang lebih akurat untuk

menerapkannya. Semisal, fan bagian depan langsung mendorong angin ke

arah dalam sekaligus mendinginkan harddisk, ataupun fan sam ping yang

juga mendorong angin luar ke arah CPU. Jika tidak tepat, udara dingin

tidak tepat ke sasaran (CPU, video card, dan harddisk), akibatnya

pendinginan tidak optimal.

Biasanya, untuk melakukan teknik ini juga akan diperlukan fan in lebih

dari satu. Sebaiknya memasang filter di setiap fan in.

Keuntungannya, jika posisi fan pada casing memungkinkan untuk optimal

tepat sasaran, ia akan memberikan pendinginan yang lebih optimal. Namun

untuk hal ini, diperlukan PC case yang sempurna atau perlu dilakukan

modding. CPU, VGA dan HDD adalah perangkat utama yang dituju.

Kerugiannya adalah perlunya pemasangan filter, jika tidak debu yang

terhisap dapat lebih banyak lagi. Kinerja pendinginan ini juga akan

sangat dipengaruhi keadaan filter. Semakin kotor filter, CFM in

berkurang, sehingga mempengaruhi kinerja pendinginannya. Udara terjebak

dalam PC case, juga menjadi kelemahan metode ini. Intinya, diperlukan

sebuah PC case dengan desain yang optimal atau keterampilan modding

untuk mengoptimalkan metode ini.

Penerapan pada PC Case
Seperti yang disampaikan, ada beberapa factor yang akan menentukan

hasil akhir kedua metode tersebut. Jika Anda berniat memperbaiki airfl

ow di dalam PC case, ada baiknya membuat perbandingan sederhana.

Dengan gambaran sebelumnya, dapat disimpulkan metode yang digunakan

selama ini. Lihat suhu untuk masing-masing komponen. Lalu, jika Anda

mengambil keputusan untuk merubahnya, bandingkan keadaan sesudah dengan

metode baru. Akan terlihat perubahan airfl ow secara keseluruhan,

maupun suhu komponen-komponen utama.

Ragam Cooling Device
Untuk mendinginkan komponen-komponen tersebut diperlukan pendinginan

tambahan ekstra. Khususnya untuk komponen berikut ini, CPU, video card,

dan chipset. Khusus untuk video card dan chipset motherboard,

tergantung pada chipset yang digunakan.

Komponen pada PC kebanyakan memiliki batasan suhu kerja, sesuai dengan

spesifikasi produk. Komponen yang bekerja di atas batas suhu kerja

(overheat) akan meningkatkan resiko kerusakan, selain memperpendek umur

teknis, atau sekedar mengalami gangguan kestabilan untuk keseluruhan

sistem. Heatsink digunakan untuk tujuan utama memperluas permukaan

untuk melepas panas. Dibantu dengan kipas, untuk meningkatkan aliran

udara pertukaran panas yang dilepaskan oleh heatsink. Gabungan heatsink

dan fan (HSF) inilah yang banyak digunakan pada PC.

Sistem pendinginan pun memiliki teknik yang beragam. Beberapa di

antaranya akan dibahas lebih mendalam berikut ini.

Air Cooling
Metoda pendinginan dengan mengalirkan udara dingin (air cooling) ke

komponen, adalah yang paling banyak digunakan. Penggunaan fan adalah

kunci utama memindahkan
udara dingin ke arah yang diinginkan. Ini ditemukan pada CPU fan, GPU

(video card), chipset, PSU, HDD, juga PCI slot. Ukuran diameter fan

yang digunakan juga variatif, mulai dari 60, 80, 92, dan 120 mm.

Passive heatsink adalah salah satu metoda pendinginan, dengan komponen

utama bahan metal dengan bentuk bertujuan memperluas permukaan. Pilihan

bentuk sirip yang tipis (fin) juga mulai banyak digunakan. Memungkinkan

memperluas permukaan secara drastis, ditambah tipisnya logam membuat ia

tidak menyimpan panas. Digunakannya metal, dikarenakan material ini

memiliki konduksi panas yang lebih baik dibandingkan udara. Alumunium

adalah salah satunya.

Efektivitas heatsink dalam mendinginkan komponen dapat menurun,

dikarenakan debu yang menempel di permukaannya. Ini akan membuatnya

lebih lambat saat melepas panas. Di situlah pentingnya memperhatikan

kebersihan heatsink.

Active heatsink menggunakan prinsip dasar dari passive heatsink, dengan

penambahan digunakannya fan untuk mendorong udara pada heatsink.

Keberadaan fan pada active heatsink menyebabkan ia juga sering dikenal

dengan sebutan heatsink fan (HSF). Bertambahnya aliran udara dari fan

membuat proses pelepasan panas dari permukaan heatsink lebih cepat.

Heatpipe
Penggunaan heatpipe berupa sebuah tabung berisi liquid/cairan yang

bertugas menghantarkan panas. Dibandingkan dengan solid material metal

pada heatsink, transfer panas dapat jauh lebih baik dilakukan oleh

heatpipe.

Penggunaan heatpipe selain pada desktop PC juga digunakan pada notebook

ataupun small form factor PC yang lain. Dimungkinkannya membuat cooling

device yang ringkas menggunakan heatsink, membuatnya memiliki

keuntungan yang dibutuhkan.

Tabung biasanya terbuat dari materi metal yang memiliki kemampuan

thermal konduktif. Di dalamnya terdapat cairan coolant, biasanya

terbuat dari tiga bahan dasar air, ethanol, dan mercury.

Pada ujung yang panas, cairan ini akan menguap berubah menjadi gas.

Kemudian akan bergerak ke ujung yang dingin, hingga mengalami

kondensasi dan berubah menjadi cair kembali. Ini sebabnya, heatpipe

sangat tergantung pada perbedaan suhu antara ujung yang panas dengan

ujung yang dingin.

Pergerakan cairan dan uap panas di dalamnya hampir sama sekali tidak

dipengaruhi gravitasi. Namun, ia memiliki kelemahan untuk suhu efektif.

Jika ujung yang panas tidak jauh berbeda dengan suhu pada ujung yang

dingin, maka efektivitas pendinginannya lambat, dikarenakan pergerakan

gas panas dan cairan dingin di dalamnya juga lambat.

Watercooling
Lebih dahulu dikenal dibandingkan dengan heatpipe. Memiliki banyak

kesamaan pada digunakannya cairan. Namun dengan cara kerja yang jauh

berbeda.

Terdiri dari tiga bagian utama. Water block adalah yang menempel

langsung ke komponen dan menerima panas. Antarbagian dihubungkan dengan

pipa fleksibel. Air menuju ke radiator untuk didinginkan melalui

heatsink, beberapa dilengkapi dengan fan. Air yang sudah dingin kembali

ditampung di reservoir, di mana di dalamnya juga terdapat water pump.

Dari sini air yang sudah dingin didorong water pump kembali menuju

water block.

Teknik pendinginan sebetulnya dapat dianalogikan dengan air cooling.

Perbedaanya pada media pendingin yang digunakan, air cooling

menggunakan udara sedang water cooling menggunakan air.

Kemampuan udara menerima energi, juga thermal conductivity membuatnya

panas mampu dibawa dengan jarak yang lebih jauh. Ini memungkinkan air

mampu memindahkan panas dari water block, yang menerima panas dari

komponen, ke radiator yang bertugas mendinginkannya kembali.

Peltier Cooling/TEC
Nama lain pelitier cooling adalah thermoelectric cooler (TEC).

Memanfaatkan thermocouple yang dialiri listrik sehingga menciptakan

perbedaan suhu antara kedua sisi thermocouple tersebut.

Peltier Effect sendiri ditemukan pada tahun 1834, lebih dari 1 abad

yang lalu oleh Jean Charles Athanase Peltier, ilmuwan berkebangsaan

Perancis. Pada sisi yang dingin, suhu yang dihasilkan dapat sangat

ekstrem, di bawah titik beku air. Sebuah tingkat pendinginan yang tidak

dapat dicapai oleh cooling device yang lain.

Yang menjadi permasalahan adalah mendinginkan sisi panas dari peltier.

Biasanya digunakan watercooling untuk mendinginkan sisi panas TEC ini.

Masalah berikutnya adalah kondensasi udara. Dinginnya sisi dingin

peltier dapat menimbulkan es pada sisi dingin. Tidak menjadi masalah

jika masih dalan wujud es, namun es yang mencair yang dapat menimbulkan

masalah untuk komponen elektronik pada PC. Risiko terjadinya kondensasi

ini menjadi bertambah besar jika diaplikasikan di tempat dengan

kelembaban tinggi seperti di Indonesia ini. Solusinya dengan

mengisolasi sisi yang dingin, dengan seal ataupun solusi sejenis.

Catuan daya pada pendingin TEC juga sebuah permasalahan tersendiri.

Tanpa catuan daya yang memadai, Peltier Effect tidak akan terjadi.

Diperlukan PSU dengan kemampuan yang memadai untuk dapat mewujudkan

pendingin dengan TEC ini.

No comments:

Post a Comment